Bigo Live kembali menjadi pembicaraan hangat di komunitas digital setelah mengumumkan perubahan besar pada sistem algoritmanya. Pembaruan ini mulai diterapkan secara bertahap sejak awal Maret 2025 dan langsung terasa dampaknya, terutama bagi para host yang menggantungkan penghasilan dari livestreaming.
Sebagai platform livestreaming yang terus tumbuh, Bigo Live perlu terus berinovasi. Namun, perubahan algoritma ini juga menimbulkan sejumlah pertanyaan, terutama terkait penurunan engagement, perubahan sistem rekomendasi, dan dampaknya terhadap strategi monetisasi para kreator konten.
Apa yang Berubah?
Menurut pernyataan resmi dari pihak Bigo Live, algoritma baru ini dirancang untuk meningkatkan kualitas tayangan dan mengurangi konten yang dianggap tidak relevan atau melanggar pedoman komunitas. Beberapa elemen utama yang diperbarui meliputi:
Peningkatan prioritas terhadap konten interaktif dan berdurasi lebih panjang.
Deteksi AI lebih canggih untuk mengidentifikasi konten yang mengandung unsur kekerasan, seksual, atau penipuan.
Rekomendasi personalisasi berdasarkan perilaku pengguna, bukan hanya jumlah penonton atau gift.
Perubahan ini membuat siaran dari host baru atau yang tidak aktif secara rutin menjadi kurang muncul di beranda pengguna, sementara host yang aktif dan berinteraksi secara konsisten justru mendapatkan lebih banyak eksposur.
Reaksi Para Host: Engagement Anjlok?
Banyak host yang mengeluhkan penurunan tajam dalam jumlah penonton dan gift setelah algoritma baru diberlakukan. Di beberapa forum komunitas, muncul keluhan bahwa jumlah viewers turun hingga 40% hanya dalam seminggu. Bahkan beberapa host top pun mengalami penurunan penghasilan karena sistem penilaian baru yang lebih ketat terhadap kualitas konten.
Salah satu host senior asal Indonesia menyebut bahwa sebelumnya cukup dengan tayang selama 1 jam tanpa banyak interaksi pun masih bisa mendapatkan gift besar. Namun kini, tanpa interaksi aktif dan engagement dari penonton, posisi mereka di halaman rekomendasi langsung tergeser.
Tujuan Jangka Panjang: Meningkatkan Loyalitas Pengguna
Meski terkesan “menyulitkan” bagi sebagian host, algoritma baru ini sebenarnya memiliki tujuan jangka panjang: membangun komunitas yang lebih kuat dan loyal. Dengan mendorong interaksi dua arah, Bigo ingin mengubah perilaku pengguna agar tidak sekadar pasif menonton, tetapi ikut terlibat lewat komentar, gift, dan fitur interaktif lainnya.
Strategi ini juga membuat para brand yang ingin bekerja sama dengan Bigo Live merasa lebih aman karena lingkungan platform menjadi lebih “bersih” dari konten-konten yang berisiko.
Adaptasi Host: Strategi Baru yang Perlu Dicoba
Dalam menghadapi algoritma baru ini, host perlu mengadaptasi gaya siaran mereka. Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba:
Perbanyak interaksi langsung dengan penonton, bukan hanya tampil pasif.
Gunakan fitur polling, mini game, atau PK Battle untuk meningkatkan durasi dan engagement.
Konsisten dengan jadwal siaran agar algoritma mengenali pola aktif.
Promosi silang di platform lain seperti Instagram atau TikTok untuk mengundang audiens baru.
Optimalkan top-up dan gift campaign, termasuk promosi diamond saat diskon besar berlangsung.
Peluang Baru dari Teknologi AI Bigo
Tak hanya itu, Bigo juga mulai menguji fitur baru berbasis AI yang disebut “Content Coach”. Fitur ini akan memberikan saran otomatis kepada host sebelum dan saat siaran, seperti:
Topik tren yang sedang populer
Waktu siaran dengan potensi engagement tertinggi
Saran visual dan audio untuk kualitas tayangan
Jika fitur ini dirilis secara luas, maka akan membuka peluang baru bagi host pemula untuk belajar langsung dari sistem, tanpa harus melalui trial-and-error yang panjang.
Kesimpulan: Algoritma Bukan Musuh, Tapi Tantangan
Algoritma bukan musuh. Ia adalah sistem yang bisa dipahami dan dimanfaatkan. Perubahan algoritma Bigo Live ini menjadi pengingat bahwa dunia digital terus berkembang, dan hanya kreator yang siap beradaptasi yang akan tetap bertahan.
Bagi kamu yang aktif di dunia livestreaming, inilah saatnya untuk lebih strategis dan kreatif. Siapkan konten terbaikmu, pahami perilaku audiens, dan manfaatkan tools yang ada. Karena dalam dunia digital seperti Bigo Live, yang paling adaptif adalah yang paling bertahan.